Big Dreams and Dream Big

Dream Big text
Photo by Randy Tarampi on Unsplash

"Big dream and dream big!"
I really do believe in this qutoe since i was an elementary school student.

Dulu saat masih SD saya selalu yakin dan bermimpi bahwa saya pasti bisa menginjakkan kaki di benua Eropa. Entah kenapa saya begitu jatuh cinta dengan Eropa saat saya masih kecil. Tidak ada pikiran untuk menjadi dokter, insinyur atau profesi apapun yang terbesit di otak saya saat saya masih kecil. Saat ditanya, jika sudah besar ingin menjadi apa? atau punya cita-cita apa? saya selalu menjawab "aku ingin keliling Eropa!". That's it.

Ditertawakan? ya iyalah.
"Cita-cita kok begitu"
Tapi aku tak peduli apa kata orang, aku hanya sangat yakin pada Allah SWT.

gray pendant lamps inside concrete building at daytime
Photo by elizabeth lies on Unsplash

Impian saya lambat laun tanpa disadari berubah menjadi obsesi.
Saat SD saya pernah memasang peta benua Eropa berukuran sangat besar di kamar dan setiap hari selalu saya pandangi sambil berdoa, sangat menyukai bunga tulip sampai rela menyishkan uang saku saat masih kuliah hanya untuk membeli 1-2 tangkai bunga tulip dan rela kuliah D3 mengambil jurusan bahasa Jerman di UI, meskipun kuliah bahasa Jerman tidak mengantarkan saya ke Benua Eropa. Tapi, melanjutkan kuliah S1 di jurusan Ilmu Komunikasi ternyata menjadi cara Allah untuk mengabulkan doa saya sejak kecil. Hingga pada akhirnya saya menginjakkan kaki di Yunani sekaligus Turki pada bulan Agustus 2013. Saya berhasil ke Eropa melalui Program Misi Budaya ke Yunani. Turki? bonus dari Allah SWT meskipun hanya 1 hari. Alhamdulillah. Tentunya semuanya juga berkat dukungan dari keluarga.


person holding paper plane

Lalu, mimpi saya sudah terwujud. Haruskah saya berhenti?
Tentu tidak!

Karena saya masih tetap menjadi Sang Pemimpi.
Tapi, kali ini mimpinya menggandeng suami dan anak :)
Kejadian hidup ini membawa pelajaran untuk saya dalam memandang impian anak kelak. Mereka bebas untuk bermimpi selama masih dalam nilai moral dan agama. Tugas orang tua hanya menuntun dan membimbing.


Tanpa mimpi maka tak ada rencana, tak ada tujuan, tak ada usaha dan tak ada doa.
Semua berhak untuk bermimpi :)

IRT masih boleh dan bebas bermimpi kan? :))



Love,
-FNA-

Author

Fitri N Ardiantika Fitri N Ardiantika karena menjadi seorang Ibu harus meredam ego, emosi dan nafsu sendiri untuk kualitas hidup terbaik sang anak.

9 comments

  1. Mumpung mimpi itu gratis kakaaaakkkk.....

    ReplyDelete
  2. Masya Allah mimpinya keren banget Mbak Fitri semoga bisa motivasi untuk para pembaca.
    Salam kenal Mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiin Ya Rabb semoga membawa berkah ya tulisan ini. Semua mimpi orang keren2 krn bermimpi ga ada batasannya.. Salam kenal jg mba:)

      Delete
  3. Hallo mba Fitri. ich interessiere mich für diesen artikel. 😘

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wow, Sie koennen auch deutsch sprechen? Ich vermisse deutsch zu lernen.

      Delete
  4. Hai mba Fitri, salam kenal..
    beruntung sekali akhirnya bisa pergi ke Eropa..
    Ku pun juga pengenn.. tapi ku pengennya cuma ke Inggris,.. hahaha.. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Mba Yuli, salam kenal juga. Dulu aku juga pengen bgt ke Inggris dan Belanda. Tapi dapetnya ke Yunani dan Turki. Doa aja terus Mba penuh dengan keyakinan akan dikabulkan. :)

      Delete
  5. Salama kenal mbak Fitri….Wah mimpinya bias jadi kenyataan ya dan terus bermimpi ya mbak nggak ada yang melarang kok meskipun sudah punya suami dan anak

    ReplyDelete

Post a Comment