Rumah Vaksin Bogor
Saya mau review bukan tentang sebuah produk melainkan jasa. Imunisasi atau vaksin terakhir Gibran di bulan Agustus yaitu PCV atau Pneumococcus (latepost). Dari Gibran lahir sampai sebelum vaksin terakhir ini, saya selalu membawa Gibran vaksin ke Rumah Sakit Sentra Medika Cibinong karena Gibran lahir di sana juga. Sejujurnya, RS Sentra Medika Cibinong bagus baik dari sisi fasilitas, pelayanan, kualitas dokter maupun harganya yang engga terlalu mahal (sesuai dengan budget gaji Pak Suami😂). Tapi sampai suatu saat, Gibran mau vaksin (tujuan vaksin itu kan menyehatkan atau menguatkan daya tahan tubuh anak ya dan mencegah dari virus pembawa penyakit) datang ke RS dalam kondisi sehat. Tiba di RS, Gibran main di playland poli anak sambil menunggu antrian dokter. Ternyata, saat itu sedang musim anak sakit ada yg demam, flu, batuk dan lain-lain. Baik di area bermain maupun di kursi antrian dokter, Gibran dikelilingin anak-anak yg mau vaksin juga dan sakit.
Keesokan harinya Gibran demam, saya pikir ini adalah hal yang biasa pasca vaksin. Hingga hari kedua, Gibran masih demam dan ditambah flu serta batuk. Keluarga ataupun orang-orang rumah engga ada yang sedang sakit flu atau batuk, pola makan Gibran juga engga makan makanan yang memicu batuk dan flu. Akhirnya, kami kembali lah ke dokter ke RS Sentra Medika Cibinong. Dokter bilang "Kalau orang rumah tidak ada yang sakit, apa saat terakhir datang ke RS kemarin yang mengantri banyak anak-anak yang sedang sakit?", saya ingat kembali "Wah iya juga dok!banyak yg sedang sakit saya banyak ngobrol dengan para Ibu yang lagi antri anter anaknya sakit"
Sedih ga sih? datang dengan sehat, mau divaksin tujuannya supaya tetap sehat tapi lingkungan tidak mendukung😢
Setelah itu, saya harus cari tempat khusus untuk anak-anak yang hanya mau vaksin, selain posyandu. Berhubung vaksin Gibran berikutnya adalah PCV dan tidak ada di Posyandu, jadi saya terus browsing. Akhirnya saya menemukan Rumah Vaksin yang salah satu cabangnya ada di Bogor (lumayan dekat dari rumah), tepatnya di Komplek Perumahan Taman Yasmin Sektor 6, Kota Bogor. Saya coba follow Instagramnya @rv.bogor, saya pelajari dulu dari mulai review atau testimonialnya dari para pengunjung, dan saya hubungi langsung ke adminnya untuk soal ketersediaan vaksin apa saja dan harganya.
(sumber : www.rumahvaksinasi.id)
Ternyata harganya terjangkau! Pasien hanya dikenakan biaya admin pasien baru, kurang dari Rp.50.000, dan biaya vaksinnya saja tanpa biaya jasa dokter (Jiwa Ibu-Ibu). Tapi dokter yang menangani dokter umum bukan dokter spesialis anak, untuk rumah vaksin sendiri saya coba cari tahu lagi bahwa ini legal dan berada di bawah pengawasan dokter spesialis anak. Ini untuk pricelist 2018 ya..
(Sumber : IG @rv.bogor)
Tiba saatnya Gibran harus di vaksin PCV, PCV sebelumnya Gibran pakai PCV 13 Prevenar, jadi setiap vaksin PCV harus disamakan jenisnya dan alhamdulillah ini PCV terakhirnya Gibran yang ke-empat. Saya ditemani Mama saya langsung pergi ke Rumah Vaksin Bogor, bentuk bangunan berupa rumah tinggal yang dijadikan klinik praktek khusus vaksin. Begitu masuk ke dalam, tidak terlalu ramai karena saya antrian nomor dua dan saat itu juga pas hari kerja dan jam kerja. Setelah saya masih ada beberapa pasien, tapi tidak terlalu ramai, dan yang datang pun anak-anak sehat yang mau divaksin. Di area tunggunya disediakan sedikit permainan dan perpustakaan kecil serta televisi yang acaranya program anak-anak.
Giliran Gibran untuk ditanganin oleh dr. Tafdhila Rahmaniah. Dokter yang ramah dan komunikatif, tetapi detail. Gibran diperiksa Lingkar kepala, panjang badan, suhu dan berat badan serta telinga dan dada, dokternya juga menayai sudah berapa banyak kosakata yang Gibran kuasai dan dokter Dhila pun tidak sungkan untuk meberikan informasi detail untuk jenis-jenis vaksin. Pemberian vaksinnya pun steril, masih di dalam kemasan dan diberitahu tanggal kadaluarsanya.
Saya puas bawa Gibran vaksin di sini karena tidak perlu antri terlalu lama dan dikelilingi anak yang sehat, dan harganya pun terjangkau tapi tetap berkualitas.
Love,
Fitri "Mama Gibran"
Post a Comment
Post a Comment