Mendisiplinkan Waktu Tidur Anak Sejak Masih di Dalam Kandungan
Sewaktu hamil saya sempat membaca bahwa pola tidur Ibu semasa hamil dapat mempengaruhi pola tidur sang anak setelah lahir dan itu benar saya alami.
Sebelum hamil bahkan sebelum menikah, lebih tepatnya zaman masih gadis, saya bukan lah tipe orang yang suka tidur begadang. Begadang atau lembur kalau memang ada pekerjaan atau saya harus belajar untuk menghadapi ujian. Prinsip saya : saya lebih baik bangun sepagi mungkin daripada tidur selarut mungkin. Bisa dibilang, pola tidur saya teratur mungkin kalau ada waktu untuk tidur siang saya juga akan manfaatkan untuk tidur siang.
Sebelum menikah, suami sudah kenal dengan pola tidur saya, jadi dia engga heran kalau jam 9 atau 10 malam saya sudah tidur dan saya bisa dijadikan alarm untuk dia karena sebelum jam 5 subuh saya sudah bangun😁 Semasa hamil, pola tidur saya ini tidak berubah baik saat saya masih menjadi wanita karir atau pekerja kantoran maupun saat sudah menjadi Ibu Rumah Tangga full time. Selama hamil, setiap mau tidur saya selalu mengelus perut dan bilang ke calon anak kalau kita mau tidur dan jangan lupa berdoa.
Setelah melahirkan...
--------------
Setelah melahirkan...
Untuk sebulan pertama adalah hal yang paling berat untuk saya.
Saya perlu beradaptasi dengan waktu begadang bayi. Di atas jam 12, Gibran perlu diganti popoknya, disusui, bahkan jam 2 pagi dia terlihat segar dan mengajak bicara😂
Alhamdulillah saya punya suami yang sangat mendukung dna membantu plus paham sekali dengan pola tidur sang istri. Bahkan, dia yang menyuruh saya untuk tidur lebih cepat atau ikut tidur saat bayi tidur. Jadi, di atas jam 9 malam sampai jam 12 malam, Suami yang jaga bayi. Setiap Gibran terbangun karena nangis popok harus diganti, maka suamilah yang menggantinya, begitu juga kalau Gibran cuma ingin diajak main, kecuali kalau Gibran ingin menyusui barulah saya bangun. Shift suami cuma dari jam 9 malam sampai jam 12 malam karena besoknya dia harus ke kantor, sedangkan saya di atas jam 12 malam sampaaaiii seharian ahahaha😂😂
Alhamdulillah, drama begadang itu cuma berlangsung kurang lebih sebulan.
Setelah itu, Gibran bayi yang jika malam saat adzan Isya dia sudah tidur dan bangun saat Abi-nya mau berangkat kerja, jam 6 pagi. Kalau Abi-nya libur, dia bisa bangun jam setengah 7 atau jam 7 pagi. Menyusui di tengah malam kurang lebih 3-4 kali masih berlangsung sampai detik ini, tetapi karena Gibran menyusui langsung tanpa botol atau pakai Susu Formula (masih ASI Eksklusif), jadi hal itu engga terlalu berat untuk saya dan suami.
Liburan pertama Gibran saat Lebaran 2018...
Beberapa hari sebelum sholat Idul Fitri, saya dan suami khawatir apakah Gibran bisa bangun subuh kalau nanti mau sholat Ied dan berangkat liburan di lebaran hari kedua? Beberapa menjelang lebaran, saya selalu katakan ke Gibran kalau dia harus bangun lebih pagi atau pas subuh. Dia memang tidak merespon, tapi saya yakin dia paham apa yang saya katakan.
Dan ternyata, Gibran sangat bisa diajak bekerja sama bahkan dia bangun dengan sendirinya jam setengah 5 pagi!Alhamdulillah. Dia bangun tanpa nangis dan mau diajak untuk mandi subuh dengan air hangat dan dia sudah ceria, seolah-olah dia siap untuk lebaran sekaligus liburan pertamanya.
Jadi, pola hidup sang Ibu semasa kehamilan dapat mempengaruhi perkembangan kesehatan, kecerdasan dan kebahagiaan sang Anak setelah lahir ke dunia. Untuk para Mom-to be, jaga kesehatan jiwa dan raga karena kehamilan itu mengenai bagaimana kita meredam emosi, ego dan nafsu kita untuk kehidupan saat ini dan selanjutnya sang Anak.
Love,
Fitri "Mama Gibran"
Post a Comment
Post a Comment