Review Film Baru Atiqah Hasiholan, Mantan Manten.
Indonesia itu unik,
Indonesia itu indah.
Bagaimana tidak? Indonesia memiliki berbagai macam suku dan budaya. Setiap suku dan budayanya memiliki filosofi tersendiri terhadap kehidupan, salah satunya kehidupan pernikahan. Salah satu suku di Indonesia yang sangat detail akan makna kehidupan pernikahan dalam setiap tandanya atau simbol dan aturan-aturannya adalah Jawa.
Saya jadi teringat saat persiapan pernikahan, saya mengatakan kepada Mama saya kalau saya ingin menikah dengan menggunakan pakaian adat Jawa Tengah atau Palembang, karena menurut saya cantik sekali pakaian adat kedua suku itu. Tapi, Mama saya melarang karena saya dan keluarga besar merupakan orang sunda atau Jawa Barat, begitu pun suami dan keluarga besarnya, jadi itu hanya impian saja tapi tetap siger atau mahkota pengantin sunda tidak kalah cantiknya!
Mitos atau fakta, logis atau tidak logis setiap makna dari tanda dan aturan suatu suku patut kita hargai dan lestarikan. Salah satu cara melestarikannya di era modern saat ini adalah dengan memasukkan cerita dari budaya tertentu kedalam alur cerita film Indonesia. Saya acungkan dua jempol terhadap film Indonesia terbaru yaitu Mantan Manten, yang memasukkan unsur budaya, penjelasan dan pemahaman serta makna budaya Jawa terhadap kehidupan dalam persiapan dan acara pernikahan khususnya saat menghias pengantin dan memimpin jalannya acara pernikahan. Film baru Indonesia di bulan April ini dipersembahkan oleh Visinema Pictures bekerjasama dengan JD.ID dan Kaskus merupakan karya dari sutradara Farishad Latjuba, yang juga produser dari Keluarga Cemara dan Love for Sale.
Mantan Manten berhasil menjadi film yang membawa narasi baru dan ide cerita segar menceritakan figur perempuan independen dan kuat yang dibalut dengan unsur budaya Jawa. Tokoh perempuan kuat tersebut diperankan oleh artis cantik dan berbakat, Atiqah Hasiholan, memerankan Yasnina, ia beradu akting dengan lawan mainnya, Arifin Putra, yang memerankan Surya Iskandar.
Film Mantan Manten ini pun mengingatkan saya juga pada judul Tesis S2 saya yang mengambil fokus penelitian makna paes Solo Basahan dengan metode penelitian semiotika Roland Barthes dan teori Budaya Populer John Fiske. Baiklah, saya di sini tidak akan membahas tesis saya tapi saya sebagai salah satu generasi millenial yang sudah menonton film Mantan Manten dan telah meneliti makna Paes Solo Basahan dari mulai membaca buku, artikel, jurnal, teori hingga wawancara langsung perias Paes ternama di Jogjakarta dan Solo yaitu ibu Tienuk Rifki, yang telah menjadi perias pengantin keluarga keraton dan keluarga Mantan Presiden Soeharto dan Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, bahwa memang benar setiap hal bahkan hingga hal terkecil seperti bunga dalam paes, pakaian adat pernikahan dan persiapan hingga berlangsungnya acara pernikahan memiliki makna dan doa.
Salah satu dialog dalam film Mantan Manten yang diucapkan oleh tokohnya yaitu Marjanti atau Bude Mar, kalau Yasnina biasanya memanggil, yang diperankan oleh Tutie Kirana menjadi seorang dukun manten atau perias pengantin, bahwa menjadi seorang dukun manten itu harus suci maksudnya adalah penuh dengan keikhlasan dan ketulusan karena masa depan atau kelanggengan pernikahan dari pengantin yang dirias tergantung dari dukun mantennya.
Keikhlasan yang dibangun oleh Yasnina penuh dengan perjuangan. Berangkat dari pengkhianatan yang dilakukan oleh Arifin Iskandar (Tyo Pakusadewo) terhadap Yasnina, ayah dari Surya Iskandar (Arifin Putra), demi masa depan anak tunggalnya. Yasnina yang merupakan seorang analis keuangan utama di sebuah perusahaan besar, ia dikambing hitamkan oleh Arifin Iskandar atas kerugian yang terjadi di perusahaannya sehingga seluruh aset Yaninan disita tanpa meninggalkan sepeser pun, kecuali aset rumah yang berada di Tawangmangu, Karang Anyar, Solo.
Berkat dorongan dan saran dari tunangannya, Surya, Yasnina memutuskan untuk memindahkan aset tersebut menjadi atas namanya. Tapi tidak semudah itu, mantan pemilik rumah, Ibu Marjanti tidak langsung menyetujui keinginan Yasnina untuk menjual aset tersebut. Dengan persyaratan yang diberikan kepada Yasnina yaitu Yasnina harus menjadi asisten merias mantennya selama 3 bulan, Ibu Marjanti akan mengabulkan penjualan aset rumahnya. Lalu, apa yang terjadi selama 3 bulan antara Yasnina dan Surya? Apakah Yasninan mampu menjadi asisten merias manten? Bagaimana hubungannya dengan Bapak Arifin Iskandar? Apakah Yasnina dan Surya jadi menikah?
Saya tidak akan spoiler karena penasaran itu seru. Film ini sebenarnya kisah sederhana tapi sungguh mengena di hati hingga akhir ceritanya dapat membuat penontonnya menangis. Mantan pacar datang ke pernikahan mantan pacarnya sudah biasa tapi yang dilakukan Yasnina dan Surya adalah .... ah sudahlah pokoknya wajin ditonton karena moral story-nya dapet banget, OST-nya keren, Atiqah Hasiholan dan Arifin Putra aktingnya luar biasa dan eksplorasi budayanya bikin belajar lagi.
Catat Mam! tanggal 4 April 2019, cek jadwal bioskop hari ini lalu datang ke bioskop kesayangan anda bersama yang tersayang, saksikan film Mantan Manten yang diperankan oleh Atiqah Hasiholan, Tutie Kirana, Arifin Putra, Tyo Pakusadewo, Marthino Lio, Oxcel, Dodit Mulyanto, Ria Irawan, Arswendi Nasution, Jenny Zhang dan Aimee Saras. Angga Dwimas Sasongko yang menjadi produser eksekutifnya dan Anggia Kharisma dan Kori Adyaning yang menjadi produsernya.
Selain Mantan Manten, tahun ini Visinema Pictures telah merilis film Keluarga Cemara dan Terlalu Tampan pada Januari dan Februari 2019. Wajib disaksikan film-film karya Visinema Picturea kali ini, karena sudah terbukti film produksi Visinema memang patutu diacungkan jempol dan terbilang film sukses di Indonesia seperti Filosofi Kopi, Cahaya dari Timur, Surat dari Praha, Bukaan 9 dan Love for Sale.
Official Instagram Mantan Manten : @mantan.manten dan @visinemaid
Love,
-FNA-
Selain Mantan Manten, tahun ini Visinema Pictures telah merilis film Keluarga Cemara dan Terlalu Tampan pada Januari dan Februari 2019. Wajib disaksikan film-film karya Visinema Picturea kali ini, karena sudah terbukti film produksi Visinema memang patutu diacungkan jempol dan terbilang film sukses di Indonesia seperti Filosofi Kopi, Cahaya dari Timur, Surat dari Praha, Bukaan 9 dan Love for Sale.
Official Instagram Mantan Manten : @mantan.manten dan @visinemaid
Love,
-FNA-
Post a Comment
Post a Comment